Konsep Ashabiyah, belajar ilmu sosial dari pemikiran Ibnu Khaldun
25 April 2025
Ibnu Khaldun (27 Mei 1332 – 19 Maret 1406) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia, bapak pendiri ilmu Historiografi, Sosiologi dan Ekonomi
Ayah Radjawali
Ibnu Khaldun menekankan bahwa manusia secara alami adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup sepenuhnya terisolasi. Dalam karyanya yang monumental, Muqaddimah, ia menjelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan hidup dan perkembangan peradaban hanya mungkin melalui interaksi dan kerjasama antar individu. Ini secara implisit menunjukkan bahwa mengurusi orang lain, dalam konteks sosial dan ekonomi, adalah bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia.
Salah satu konsep sentral dalam pemikiran Ibnu Khaldun adalah Ashabiyah, yang merujuk pada ikatan sosial, solidaritas kelompok, dan rasa persatuan. Ashabiyah adalah motor penggerak terbentuknya suatu masyarakat dan negara. Rasa saling memiliki dan kepedulian terhadap anggota kelompok (yang bisa meluas dari keluarga hingga masyarakat yang lebih besar) merupakan elemen penting dalam Ashabiyah. Ini menunjukkan bahwa mengurusi kepentingan bersama dan membantu sesama adalah fondasi kekuatan sosial.
Meskipun Ibnu Khaldun tidak secara eksplisit membahas dikotomi "mengurus diri sendiri vs. mengurusi orang lain" dalam konteks permasalahan individu, teorinya tentang perkembangan masyarakat mengimplikasikan adanya keseimbangan yang dinamis antara kepentingan individu dan kolektif. Masyarakat yang kuat dan bertahan lama adalah masyarakat di mana ada kesadaran akan saling ketergantungan dan tanggung jawab bersama. Individu tidak bisa maju dan sejahtera sepenuhnya tanpa adanya tatanan sosial yang stabil dan saling mendukung.
Menurut Ibnu Khaldun, kepemimpinan yang adil memiliki peran penting dalam memelihara keseimbangan sosial dan memastikan bahwa hak-hak individu terpenuhi sekaligus kepentingan masyarakat secara keseluruhan terjaga. Keadilan menjadi landasan bagi terciptanya rasa saling percaya dan solidaritas yang pada akhirnya memperkuat Ashabiyah.
Ibnu Khaldun juga mengamati siklus naik turunnya peradaban. Salah satu faktor kemerosotan adalah melemahnya Ashabiyah, yang bisa disebabkan oleh individualisme yang berlebihan, ketidakadilan, dan hilangnya rasa tanggung jawab sosial. Ini secara tidak langsung memperkuat gagasan bahwa mengabaikan urusan orang lain dan hanya fokus pada diri sendiri dalam jangka panjang dapat merusak tatanan sosial dan pada akhirnya merugikan individu itu sendiri.
Sejalan dengan pemikiran modern, Ibnu Khaldun secara implisit memahami pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar individu agar dapat berfungsi dengan baik dalam masyarakat. Seseorang yang kelaparan atau sakit tidak akan mampu berkontribusi secara efektif. Mengingat penekanannya pada sifat sosial, Ibnu Khaldun berpendapat bahwa memiliki kepedulian terhadap orang lain dan berkontribusi pada kesejahteraan bersama adalah bagian dari fitrah dan kemanusiaan yang utuh. Tindakan membantu orang lain dapat memperkuat ikatan sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih suportif, yang pada akhirnya juga bermanfaat bagi individu itu sendiri.
Kesimpulan dari pemikiran Ibnu Khaldun,
Dari perspektif Ibnu Khaldun, mengurus diri sendiri adalah prasyarat penting agar individu dapat berfungsi dalam masyarakat. Namun, mengabaikan urusan orang lain dan hanya fokus pada kepentingan pribadi secara eksklusif tidak sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial dan dapat melemahkan solidaritas sosial (Ashabiyah) yang esensial bagi kemajuan dan keberlangsungan masyarakat. Keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan individu dan tanggung jawab sosial adalah kunci bagi individu yang sehat dan masyarakat yang kuat.
Ibnu Khaldun (27 Mei 1332 – 19 Maret 1406) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu Historiografi, Sosiologi dan Ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan/Pengantar).
Website dan foto yang digunakan di website ini adalah hasil karya saya pribadi, kecuali disebutkan sumber asalnya. Hubungi whatsapp saya mengenai foto atau artikel yang saya publikasikan.